Sisi Dalam Islam Sebagai Titik Temu Tiap Agama
Jepang - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bertemu dengan warga Negara Indonesia yang berada di Jepang. Pertemuan bertajuk silaturahim ini difasilitasi oleh Kedubes RI di Tokyo, Jepang.
Di hadapan diaspora Indonesia di Jepang, Menag bicara soal moderasi Islam. Menurutnya, Kementerian Agama saat ini tengah mengkampanyekan Islam moderat yang rahmatan lil alamin.
[caption id="attachment_1476" align="alignnone" width="638"] Sumber: Kiblat.net[/caption]
“Kami terus menyiarkan moderasi Islam, tentang bagaimana Islam didekati dari sisi terdalam, tidak semata sisi luar,” ujarnya, Senin (13/11).
Menurutnya, agama bisa dilihat dari dua sisi: luar dan dalam. Pada sisi luar agama, terdapat banyak keragaman, baik mazhab, paham, maupun aliran. Sementara sisi dalam agama berupa substansi yang bersifat universal dan menjadi titik temu agama-agama. Substansi itu misalnya berupa nilai kejujuran, keadilan, kesamaan hak, larangan mencuri, larangan membunuh, dan lain-lain.
“Dalam kemajuan teknologi informasi di mana hubungan antar negara, budaya, dan peradaban semakin tidak terbatas, seharusnya agama lebih dilihat pada sisi dalamnya agar ditemukan banyak kesamaan dalam keragaman,” tuturnya.
Menag menegaskan bahwa dirinya adalah menteri semua agama yang bertugas mengurus semua agama. Jadi bukan hanya Islam, meski mayoritas dipeluk penduduk Indonesia.
“Agama hadir untuk mengayomi semua umat manusia, terlepas apa yang dipeluk. Tugas pemeluk agama adalah menebarkan kedamaian. Soal hidayah itu urusan Tuhan. Semua orang dituntut menebarkan kebajikan,” terang Menag.
Menag dijadwalkan akan berada di Jepang hingga Rabu (15/11). Selain ke Keoi University Jepang, Menag juga dijadwalkan berkunjung ke Chuo University untuk berdiskusi dengan Prof Hisanori Kato tentang Kehidupan Beragama di Jepang.
Sumber: Kemenag
Di hadapan diaspora Indonesia di Jepang, Menag bicara soal moderasi Islam. Menurutnya, Kementerian Agama saat ini tengah mengkampanyekan Islam moderat yang rahmatan lil alamin.
[caption id="attachment_1476" align="alignnone" width="638"] Sumber: Kiblat.net[/caption]
“Kami terus menyiarkan moderasi Islam, tentang bagaimana Islam didekati dari sisi terdalam, tidak semata sisi luar,” ujarnya, Senin (13/11).
Menurutnya, agama bisa dilihat dari dua sisi: luar dan dalam. Pada sisi luar agama, terdapat banyak keragaman, baik mazhab, paham, maupun aliran. Sementara sisi dalam agama berupa substansi yang bersifat universal dan menjadi titik temu agama-agama. Substansi itu misalnya berupa nilai kejujuran, keadilan, kesamaan hak, larangan mencuri, larangan membunuh, dan lain-lain.
“Dalam kemajuan teknologi informasi di mana hubungan antar negara, budaya, dan peradaban semakin tidak terbatas, seharusnya agama lebih dilihat pada sisi dalamnya agar ditemukan banyak kesamaan dalam keragaman,” tuturnya.
Menag menegaskan bahwa dirinya adalah menteri semua agama yang bertugas mengurus semua agama. Jadi bukan hanya Islam, meski mayoritas dipeluk penduduk Indonesia.
“Agama hadir untuk mengayomi semua umat manusia, terlepas apa yang dipeluk. Tugas pemeluk agama adalah menebarkan kedamaian. Soal hidayah itu urusan Tuhan. Semua orang dituntut menebarkan kebajikan,” terang Menag.
Menag dijadwalkan akan berada di Jepang hingga Rabu (15/11). Selain ke Keoi University Jepang, Menag juga dijadwalkan berkunjung ke Chuo University untuk berdiskusi dengan Prof Hisanori Kato tentang Kehidupan Beragama di Jepang.
Sumber: Kemenag
Post a Comment