Rahmat Nabi Daud yang Menahan Ajal
[caption id="attachment_1484" align="alignleft" width="283"] Gambar Ilustrasi Sumber: Google.com[/caption]
Kisah - Dikisahkan bahwa suatu kali malaikat maut datang kepada Nabi Daud. Malaikat itu memberitahu Sang Nabi bahwa orang yang duduk di sebelahnya sepekan lagi akan dicabut nyawanya. Nabi Daud kemudian memandang pemuda itu dengan seksama. Betapa terkejut Nabi Daud yang sekaligus raja ketika melihatnya masih muda belia. Dengan perasaan iba, Daud pun kemudian memanggil pemuda itu.
“Hai anak muda, apakah kau sudah menikah?”
“Belum, hai Nabi Allah. Aku tidak memiliki cukup biaya untuk menikah.”
Nabi Daud lalu masuk, menulis sepucuk surat dan meminta anak itu untuk membawanya ke suatu kota. Di sana dia diminta untuk menemui saudagar kaya. Selanjutnya Nabi Daud berpesan: “Sepekan lagi, kau kembali kesini.”
Anak muda ini lalu mengikuti perintah nabi yang mampu melenturkan besi itu. Setelah membaca isi suratnya, saudagar itu langsung mengajak pemuda miskin ini berkeliling kota dan mencarikannya pasangan. Tak berapa lama pemuda ini jatuh hati dengan seorang gadis.
Sang Saudagar lalu meminangkan gadis itu untuknya dan menyediakan semua kebutuhan pernikahan. Tak lupa, saudagar itu juga menyediakan rumah untuk mereka berbulan madu.
Setelah sepekan, pemuda ini kembali ke tempat Nabi Daud. Setelah berbasa-basi, nabi yang memiliki suara sangat merdu ini langsung menanyakan tentang apa yang terjadi. Pemuda itu pun menyatakan bahwa berkat bantuan Nabi Daud dia telah melalui satu pekan yang paling menyenangkan dalam hidupnya. Itulah sepekan yang nilainya sama seperti seumur hidupnya yang telah lampau, katanya.
Nabi Daud tertawa bahagia. Tapi lalu Sang Nabi yang telah mendapat kabar gaib soal ajal itu mendadak sedih dan menitikkan airmata. Pemuda itu hanya bisa terheran.
“Sungguh kasihan nasib anak ini. Sebentar lagi ajalnya akan datang…” kata Nabi Daud dalam batin sambil menunggu malaikat maut tiba. Hari berganti malam tapi malaukat maut tak kunjung datang.
Keesokan harinya, Nabi Daud kembali menunggu hingga tengah malam. Malaikat maut juga tak kunjung datang. Hari berikutnya Nabi Daud meminta anak itu kembali ke keluarganya sambil berpesan agar pekan depan dia datang menemuinya lagi. Dan begitulah seterusnya pekan demi pekan, bulan demi bulan dan tahun demi tahun berlalu sementara malaikat maut tetap tak datang hingga bertahun-tahun lamanya.
Suatu kali, Nabi Daud kembali bertemu dengan malaikat maut. Spontan ayah Nabi Sulaiman itu bertanya: “Mengapa kau tak melaksanakan tugasmu terhadap pemuda itu?”
Malaikat maut menjawab: “Allah telah memanjangkan umurnya hingga 30 tahun.”
Nabi Daud bertanya: “Mengapa?”
Malaikat maut menjawab: “Karena rahmatmu padanya. Allah senang melihat hambaNya saling menyayangi dan mengasihi sehingga Allah memperpanjang usianya agar keadaan saling menyayangi itu berlangsung selama mungkin.”
AJ/IslamIndonesia
Kisah - Dikisahkan bahwa suatu kali malaikat maut datang kepada Nabi Daud. Malaikat itu memberitahu Sang Nabi bahwa orang yang duduk di sebelahnya sepekan lagi akan dicabut nyawanya. Nabi Daud kemudian memandang pemuda itu dengan seksama. Betapa terkejut Nabi Daud yang sekaligus raja ketika melihatnya masih muda belia. Dengan perasaan iba, Daud pun kemudian memanggil pemuda itu.
“Hai anak muda, apakah kau sudah menikah?”
“Belum, hai Nabi Allah. Aku tidak memiliki cukup biaya untuk menikah.”
Nabi Daud lalu masuk, menulis sepucuk surat dan meminta anak itu untuk membawanya ke suatu kota. Di sana dia diminta untuk menemui saudagar kaya. Selanjutnya Nabi Daud berpesan: “Sepekan lagi, kau kembali kesini.”
Anak muda ini lalu mengikuti perintah nabi yang mampu melenturkan besi itu. Setelah membaca isi suratnya, saudagar itu langsung mengajak pemuda miskin ini berkeliling kota dan mencarikannya pasangan. Tak berapa lama pemuda ini jatuh hati dengan seorang gadis.
Sang Saudagar lalu meminangkan gadis itu untuknya dan menyediakan semua kebutuhan pernikahan. Tak lupa, saudagar itu juga menyediakan rumah untuk mereka berbulan madu.
Setelah sepekan, pemuda ini kembali ke tempat Nabi Daud. Setelah berbasa-basi, nabi yang memiliki suara sangat merdu ini langsung menanyakan tentang apa yang terjadi. Pemuda itu pun menyatakan bahwa berkat bantuan Nabi Daud dia telah melalui satu pekan yang paling menyenangkan dalam hidupnya. Itulah sepekan yang nilainya sama seperti seumur hidupnya yang telah lampau, katanya.
Nabi Daud tertawa bahagia. Tapi lalu Sang Nabi yang telah mendapat kabar gaib soal ajal itu mendadak sedih dan menitikkan airmata. Pemuda itu hanya bisa terheran.
“Sungguh kasihan nasib anak ini. Sebentar lagi ajalnya akan datang…” kata Nabi Daud dalam batin sambil menunggu malaikat maut tiba. Hari berganti malam tapi malaukat maut tak kunjung datang.
Keesokan harinya, Nabi Daud kembali menunggu hingga tengah malam. Malaikat maut juga tak kunjung datang. Hari berikutnya Nabi Daud meminta anak itu kembali ke keluarganya sambil berpesan agar pekan depan dia datang menemuinya lagi. Dan begitulah seterusnya pekan demi pekan, bulan demi bulan dan tahun demi tahun berlalu sementara malaikat maut tetap tak datang hingga bertahun-tahun lamanya.
Suatu kali, Nabi Daud kembali bertemu dengan malaikat maut. Spontan ayah Nabi Sulaiman itu bertanya: “Mengapa kau tak melaksanakan tugasmu terhadap pemuda itu?”
Malaikat maut menjawab: “Allah telah memanjangkan umurnya hingga 30 tahun.”
Nabi Daud bertanya: “Mengapa?”
Malaikat maut menjawab: “Karena rahmatmu padanya. Allah senang melihat hambaNya saling menyayangi dan mengasihi sehingga Allah memperpanjang usianya agar keadaan saling menyayangi itu berlangsung selama mungkin.”
AJ/IslamIndonesia
Post a Comment